Subhanallah..
beberapa tahun lalu saya pernah menyelesaikan (membaca) novel karya Ahmad Fuadi berjudul Negeri Lima Menara (kalo ga salah judulnya begitu). novel itu bercerita tentang kehidupan santri di pondok pesantren Gontor. inti cerita yang dapat saya aplikasikan adalah bahwa segala sesuatu yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan memperoleh hasil yang memuaskan pula.
sekitar 3 tahun lalu (atau lebih) saya mendaftar di sebuah sekolah tinggi untuk memperoleh gelar sarjana. saat itu usia saya sudah hampir kepala 3. haaahhh??? masa udah tua masih mau sekolah S1. hahaha... ya waktu itu usia saya 29 th. dan teman-teman angkatan rata-rata baru lulus sma. meski ada juga beberapa yg seusia. malu? tidaklah. karena dari awal niat saya sekolah adalah mencari ilmu, terus dan terus.. tidak akan berhenti mencari ilmu mau pendidikan formal atau dari lingkungan sekitar bahkan dari hal sepele pun akan saya usahakan mengambil hikmahnya.
jadi singkat cerita, saya lewati masa-masa kuliah itu dengan niat saya harus dapat ilmu dari kegiatan ini. oya, saat itu juga saya sudah punya bontot, hehee..anak saya usia 1.5 tahun. setiap selesai perkuliahan saya langsung ngacir, keluar kelas paling awal lalu nyegat angkot, pulang! dimana saat itu teman-teman masih sibuk dengan kawan baru. hhmmm...mau jg c, tapi saya harus mengejar waktu untuk menemui Naafi si 1.5 tahun tadi. maka di awal perkuliahan hanya segelintir teman yang saya kenal.
begitu selalu selama 3 tahun masa perkuliahan. bahkan terkadang Naafi juga ikut jadi mahasiswa dadakan, istimewa. itu kalau pas berangkat Naafi minta ikut,saya g tega ninggalin. ya udah, diajak deh...untungnya bapak ibu dosen tidak keberatan. dan, teman-teman juga malah senang. katanya jadi ada hiburan, biar g bosen.
setiap tugas saya kerjakan semaksimalnya, ya itu tadi, sungguh-sungguh! mengerjakan tugas bukan pada saat-saat biasa, tapi harus menggu Naafi kecil pules dl, trus hitung d pake rumus2 yg udh didapet td, di samping Naafi, d ranjang, bersebelahan dengan badannya yg ndut menggemaskan.
1 bulan.. 2 bulan.. 1 tahun.. hingga observasi, ppl, skripsi.. ada masa-masa sulit saat skripsi itu. Naafi opname. uuuhhh...sediiiihhh...bukan karena terganggu skripsi, tapi karena kasian melihat kondisi tubuh yang tadinya gendut berisi sekarang layu, lemah, kurus... maafin mini y nak!
dijalani saja. selama Naafi di RS, lappy jg ikut, jadi selama ada waktu, skripsi bisa dicicil, tetep bisa jaga malaikatku, gantian sama Biya. kata Naafi, kita nginap d hotel. hehe..iya nak, sama biya dikasi kamar 1 dan g boleh pindah. padahal biayanya..hmmm lumayan menguras tabungan yang rencananya buat mudik ke Padang. tapi gpp sayang yang paling penting adalah Naafi sehat.
balik lagi ke kalimat sakti bersungguh-sungguh..jadi skripsi itu selesai tepat waktu. alhamdulillah. Naafi sehat dan kembali ceria. selesai seluruh mata kuliah tinggal menuggu yudisium dan wisuda. hmmm..6 bulan lagi. ternyata nganggur g enak. jadi coba nitip lamaran ke sekolahan. alhamdulillah lagi. subhanallah ya Allah, kuasaMu sungguh luar biasa. diterima dengan status guru p.... tidak mengapa. saya jadi punya pengalaman dalam dunia pendidikan yang mahaaaaalll bgt kl harus diperoleh dari sekolah formal. selama menunggu waktu wisuda, saya jalani hari-hari berkegiatan di sekolah itu.
akhirnya januari datang, waktunya wisuda, persiapan sudah matang, bla..bla..
pada hari h, wisudawan dikukuhkan.. horeee....saya sarjana...
ups...ada satu lagi prosesi kegiatan wisuda. yaitu pembacaan sk wisudawan terbaik. ooohh...ternyata memang ada to. bu dosen membacakan sk itu, lalu membacakan lampirannya. tapi disela oleh pembawa acara.. ia membacakan sinopsis sang wisudawan.. "... ia berdarah minang, kelahiran maret, disela kuliah sambil mengurus keluarga, masih suka dengan kegiatan hiking, naik gunung...bla..blaa.." teman-teman disekitarku sudah menyebut-nyebut nama itu...mb mel...uuhhhh...buncah perasaanku..sekilas ku lihat ada kameramen menghampiri jejeran kursiku dan aku semakin tidak kuasa menahan luapan bening dari mata.. dan bu dosen Menik membacakan nama itu, Firda Melani Zalyus...seketika tepuk tangan riuh...semakin berguncang...ya Rabb..inikah kuasaMu. Ibu, Paman, Adik serta dua orang tercintaku ikut disini, dan mereka hadir disini mendukung acara wisudaku, dan ini adalah hadiah untuk mereka.
alhamdulillah, kalimat itu, lakukanlah sesuatu dengan sungguh-sungguh, tulus, hanya mengharap ridhoNya, ikhlas, maka akan kau dapatkan hasilnya.
terimakasih Biya Ahmad Zakaria, terimakasih Naafi' sayang mini, terimakasih ibu, makadang dan om adik Isra.
ku hampiri ibu dan ku gandeng Naafi menuju panggung..kita foto dulu ya nak..Naafi kan biasanya paling susah difoto, sama kaya biya. jeprat jepret...bagi-bagi hadiah...piagam..
syukurku atas segala yang diberikanNya, semoga ilmu ini bermanfaat bagiku, anak kami, keluarga kami, agamaku, dan untuk banyak orang.
0 komentar:
Posting Komentar